* Indera pengelihatan
Tikus merupakan hewan buta warna
* Indera penciuman
Kemampuan ini tikus dapat menandai wilayah pergerakan tikus lainnya. Mengenali
tikus dalam kelompoknya, serta menditeksi tikus betina sedang estrus
* Indera pendengaran
Tikus memiliki indera pendegaran yang
sangat baik. Sebagian besar rodent (hewan
pengerat), termasuk tikus, memiliki tanggap akustik biomodal cochlar yang artinaya ada dua puncak akustik yang dapat
deteksi oleh tikus. Yang pertama pada selang audible, yaitu frekuensi 40 kHz untuk tikus dan 20 kHz untuk
mencit. Kedua pada suara (sinyal) ultrasonik yang dihasilkan oleh hewan itu
sendiri, yaitu mencapai frekuensi 100 kHz untuk tikus dan 90 kHz untuk mencit
* Indera perasa
Tikus
memiliki indra perasa yang baik. Tikus mampu mendeteksi zat-zat pahit, bersifat
toksik, sehingga tikus dapat menolak racun
* Indera peraba
Tikus cenderung
bergerak dengan cara menyentuhkan bagian sensitif bagian tepi (vibrissae) dan kumis (misai) pada permukan vertikal benda.
Biasanya tikus bergerak antar obyek melalui suatu jalan khusus yang sering
dilewati berulang-ulang yang disebut runway. Tingakah laku tikus seperti
demikian disebut thigmotaxis